SLIYEG – Tidak ada yang dapat menghalangi niat baik untuk mencerdaskan
masyarakat melalui program gemar membaca. Gerobak sampah yang setiap
pagi dugunakan mengangkut sampah, dibersihkan siang hari dan digunakan
sore hari untuk mengedarkan buku-buku. Begitulah aktivitas yang rutin
dilakukan pengelola perpustakaan Desa Majasari Kecamatan Sliyeg.
Meski Majasari tergolong desa yang kecil, namun pemikiran-pemikiran kreatif mewujudkan desa membangun banyak tumbuh dan berkembang di desa tersebut. Salah satunya pengelolaan perpustakaan desa. Pemdes Majasari kini semakin gencar menggalakan program gemar membaca kepada masyarakat.
Hal itu tampak dari dibukanya stationary library atau perpustakaan menetap di kantor Kuwu Majasari, dan mobile library atau perpustakaan keliling yang hadir di lingkungan tempat tinggal warga.
“Perpustakaan desa ini didirikan untuk menyediakan layanan jasa penyedia informasi pembelajaran dan pengembangan diri bagi masyarakat Desa Majasari. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskannya dengan berkunjung dan membaca di perpustakaan desa,” tutur Kuwu Majasari Wartono SPd MSi, Senin (30/12).
Pengelola perpustakaan menyediakan kartu anggota bagi warga yang berkunjung ke perpustakaan. Untuk perpustakaan menetap, pengelola menerapkan waktu pelayanan pada hari kerja dimulai pukul 13.00 hingga 16.30. Dengan menggunakan ruang di lantai 1 balai desa Majasari, seribu lebih buku berjejer rapi dengan berbagai kategori dan judul.
Meski Majasari tergolong desa yang kecil, namun pemikiran-pemikiran kreatif mewujudkan desa membangun banyak tumbuh dan berkembang di desa tersebut. Salah satunya pengelolaan perpustakaan desa. Pemdes Majasari kini semakin gencar menggalakan program gemar membaca kepada masyarakat.
Hal itu tampak dari dibukanya stationary library atau perpustakaan menetap di kantor Kuwu Majasari, dan mobile library atau perpustakaan keliling yang hadir di lingkungan tempat tinggal warga.
“Perpustakaan desa ini didirikan untuk menyediakan layanan jasa penyedia informasi pembelajaran dan pengembangan diri bagi masyarakat Desa Majasari. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskannya dengan berkunjung dan membaca di perpustakaan desa,” tutur Kuwu Majasari Wartono SPd MSi, Senin (30/12).
Pengelola perpustakaan menyediakan kartu anggota bagi warga yang berkunjung ke perpustakaan. Untuk perpustakaan menetap, pengelola menerapkan waktu pelayanan pada hari kerja dimulai pukul 13.00 hingga 16.30. Dengan menggunakan ruang di lantai 1 balai desa Majasari, seribu lebih buku berjejer rapi dengan berbagai kategori dan judul.
Buku-buku dalam Perpusdes itu, sudah digolongkan menurut 10 kelas utama.
Mulai dari karya umum, filsafat dan psikologi, agama, ilmu sosial, bahasa, ilmu alam, dan matematika.
Tidak hanya itu, buku tentang teknologi dan imu terapan, kesenian, hiburan dan olahraga, kesusastraan, geografi dan sejarah juga tersedia. Semuanya telah disesuaikan dengan tujuan pendirian perpustakaan desa, yakni sebagai wadah penyediaan bahan bacaan dan salah satu sumber belajar bagi masyarakat dalam rangka mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat serta menunjang pelaksanaan pendidikan nasional.
Tidak hanya itu, buku tentang teknologi dan imu terapan, kesenian, hiburan dan olahraga, kesusastraan, geografi dan sejarah juga tersedia. Semuanya telah disesuaikan dengan tujuan pendirian perpustakaan desa, yakni sebagai wadah penyediaan bahan bacaan dan salah satu sumber belajar bagi masyarakat dalam rangka mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat serta menunjang pelaksanaan pendidikan nasional.
Sementara untuk perpustakaan keliling, saat ini masih menggunakan
gerobak sampah. Sejak diresmikan 25 November 2013, pengelola Perpusdes
tak pernah patah semangat meski menggunakan sarana angkutan seadanya.
“Kami akan terus berupaya maksimal memanfaat potensi yang ada untuk mewujudkan desa membangun. Mari manfaatkan perpustakaan desa yang sudah ada ini, serta menjadikan membaca sebagai gaya hidup,” pungkas Wartono. (cip)
“Kami akan terus berupaya maksimal memanfaat potensi yang ada untuk mewujudkan desa membangun. Mari manfaatkan perpustakaan desa yang sudah ada ini, serta menjadikan membaca sebagai gaya hidup,” pungkas Wartono. (cip)
Sumber : http://www.radarcirebon.com/ajak-masyarakat-gemar-membaca/